1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1

Salam dan Bahagia sahabat semua. Pada kesempatan ini penulis akan membagikan refleksi Modul 1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara pada tahap Mulai dari Diri alur MERDEKA.

Durasi : 1 JP (45 menit)
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus: Peserta mampu membuat refleksi diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

1. Tulisan Reflektif Kritis
Pada kesempatan ini saya akan mengemukakan refleksi mandiri yang saya coba lakukan tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD). Hal yang paling saya ingat dari sosok Ki Hajar Dewantara yang berkaitan dengan pendidikan adalah semboyan "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani". Menurut berbagai sumber yang pernah saya dapatkan, Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan teladan. Ing Madyo Mangun Karso artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, memiliki arti seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dari hal ini saya coba simpulkan yang harus saya lakukan sebagai seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Sehingga berharap mampu menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

Menurut pandangan saya pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat sesuai dengan konteks pembelajaran saat ini yang mengembangkan keterampilan dasar 4C. Yang pertama yaitu Critical thinking adalah keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah (problem solving). Ketika memecahkan suatu masalah tentu melalui suatu proses, inilah sejatinya proses melatih diri untuk menemukan kebenaran. Kedua Creativity, yaitu keterampilan berpikir kreatif merupakan cara melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang sehingga pikiran lebih terbuka dalam menyelesaikan masalah. Ketiga Collaboration, yaitu keterampilan bekerja sama atau berkolaborasi merupakan aktifitas kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama. Dalam berkolaborasi akan mengasah kemampuan dalam mencapai solusi terbaik dan dapat diterima oleh semua anggota kelompok. Yang keempat Communication, yaitu keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dalam menyampaikan ide dan pikiran secara cepat, jelas dan efektif. Dan hal yang menurut saya juga merupakan satu kesatuan bersama keterampilan dasar 4C adalah budi pekerti. Budi pekerti menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita lakukan sebagai guru karena guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi para siswanya.

Saat melakukan refleksi berdasarkan kemampuan saya tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran yang masih sangat terbatas saat ini, saya merasa masih belum cukup melaksanakan pemikiran KHD dan belum memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru. Saya sebelumnya berpandangan dengan tindakan-tindakan tegas dan memberikan hukuman kepada siswa bisa mengubah perilakunya. Namun setelah saya refleksikan sepertinya perubahan yang terjadi cuma didasari oleh rasa takut dan bersifat sementara, bukan atas kesadaran pribadinya.

2. Harapan dan Ekspektasi
Hal yang saya harapkan sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini mampu menjadi teladan dan memberikan tuntunan bagi para siswa, sehingga saya bisa melihat para siswa yang saya banggakan memiliki keterampilan dasar 4C dan berbudi perkerti luhur yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Hal ini tentu akan berhasil jika kegiatan, materi bisa saya ikuti dengan baik dengan bimbingan dari berbagai pihak, baik dari para fasilitator, pengajar praktik, instruktur maupun berbagai pihak lainnya.

Demikian refleksi diri tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang coba saya buat, saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari fasilitator, pengajar praktik, rekan-rekan Calon Guru Penggerak, dan para pembaca lainnya sangat saya harapkan agar mampu lebih baik kedepannya.
Surata Nyoman

TEACHER / BLOGGER

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama